Tidak jarang dari kita yang menyesali pekerjaan yang sedang kita geluti. Kita kerap merasa tak senang dengan apa yang kita lakukan dalam pekerjaan saat ini. Lantas apa yang harus dilakukan supaya tidak salah dalam memilih karier?
Chief Human Resources Officer Axa Services Indonesia, Ripy Mangkoesoebroto, mengungkapkan, bahwa ada tiga langkah harus dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan seseorang dalam memilih kariernya. Pertama, seseorang terlebih dahulu harus mengenali dirinya sendiri.
"Kita harus tahu diri kita sendiri. Caranya bagaimana? Ngaca," kata Ripy dalam acara bincang-bincang di Kompas Karier Fair (KKF) 2012, di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (28/4/2012).
Menurut dia, setiap pribadi harus mengetahui sampai di mana kemampuannya. Seseorang juga harus tahu bidang pekerjaan apa yang diminatinya.
"Kemampuan kita sejauh mana dan passion kita di bidang apa," sambung Ripy.
Memang, kata Ripy, ada sejumlah orang sudah tahu seperti apa kemampuan dan passion-nya dalam berkarier. Tetapi, tak sedikit orang belum mengetahui atau menyadari kemampuannya. Di sinilah, kata Ripy, seseorang bisa berkonsultasi dengan teman-teman dekatnya, bahkan dengan seorang psikolog.
"Tidak ada salahnya kita konsultasi dengan psikolog atau curhat dengan teman-teman," sebut Ripy.
Lalu, lanjut dia, seseorang juga harus mengenali seperti apa bidang pekerjaan kelak dilakoni dan perusahaan yang dituju. Mengenai hal ini, Ripy menyarankan, pencari kerja punya peluang atau hak bertanya kepada perusahaan tempatnya melamar pekerjaan.
"Jangan sampai kagum, sampai jatuh cinta, tetapi begitu masuk kagetnya setengah mati. Kaget ini, ya, bisa bagus, bisa juga tidak bagus," ujarnya.
"Know the job, know the company," tegas Ripy.
Ia menyarankan, pencari kerja harus mencari perusahaan yang peduli dengan karyawan dan keluarganya. Perusahaan pun harus punya budaya kerja yang bagus dan menghargai pencapaian pekerjanya.
"Kenalilah diri Anda, kenalilah pekerjaannya, kenalilah lingkungan perusahaan yang Anda masuki. Jangan sampai nanti bilang, oops...I did it again, salah pilih karir," pungkas Ripy.
Sumber : Kompas
0 comments:
Post a Comment
Apa komentar anda